Friday, December 16, 2011

Resensi Film : P.S. I Love You

"Finding someone you love and who loves you back is a wonderful, wonderful feeling. But finding a true soul mate is an even better feeling. A soul mate is one who understands you like no other, loves you like no other, will be there for you forever, no matter what. They say that nothing lasts forever, but I am a firm believer in the fact that for some, love lives on even after we're gone." 
(Cecilia Ahern, P.S. I Love You) 


Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama yang dikarang oleh Cecelia Ahern . Tokoh utama film ini dipercayakan pada peraih 2 Oscar, Hilary Swank, sebagai Holly, wanita yang ditinggal mati suami tercinta, Gerry (Gerard Butler).

Gerry yang berkebangsaan Irlandia adalah segalanya bagi Holly. Mereka bertemu saat Holly sedang ikut rombongan wisata kampus ke Irlandia. Pertemuan itu berlanjut ke pernikahan yang sangat bahagia. Sayang kebahagiaan mereka tidak seperti dongeng, yang berlangsung selamanya. Tumor otak yang diderita Gerry memisahkan mereka berdua. Kepergian Gerry menjadi hal terberat yang harus diterima Holly. Dunia Holly seakan runtuh, belahan jiwanya telah pergi. Dia mengurung diri selama berminggu-minggu, menjadi sosok perempuan lemah, penyendiri, menyesali kehidupan dan tanpa aktivitas yang berguna, tak mengurus dirinya juga apartemennya.

Sampai pada hari ulang tahunnya yang ke-30. Hari itu, ibu (Kathy Bates) dan kedua sahabatnya, Denise (Lisa Kudrow) dan Sharon (Gina Gershon) mendatangi Holly yang berada dalam keadaan menyedihkan di apartemennya yang kotor. Tak hanya ibu dan kedua sahabatnya, Gerry pun hadir. Tak lagi berwujud raga, Gerry hadir dalam bentuk tape recorder dan sebuah kue ulang tahun. Sebelum meninggal Gerry ternyata telah menyiapkan segalanya. Dari rekaman tersebut Gerry meminta Holly untuk keluar merayakan ulang tahunnya agar tidak murung terus. Gerry juga menyatakan akan menyurati Holly setiap bulannya. Surat-surat itu berisi 'tugas-tugas' dari Gerry yang harus dilakukan Holly.

Melalui surat-surat ini Gerry seperti membimbing Holly agar ia dapat lebih percaya diri dan membantunya untuk menata kembali kehidupannya. Dalam setiap akhir suratnya, Gerry selalu menyertakan: P.S I Love You. Dari sudut pandang Holly, kehadiran Gerry seperti benar-benar nyata tak hanya berwujud kata-kata. Surat-surat Gerry juga mengantarkan Holly pada petualangan bersama kedua sahabatnya. Pengalaman menyentuh, menarik, memalukan menyertai perjalanan mereka. Tak hanya itu, perjalanan tersebut juga mengantarkan Holly pada kehidupan Gerry di Irlandia. Perjalanan-perjalanan itu memberikan hikmah besar pada diri Holly. Dari sanalah Holly menemukan ulang arti tentang pernikahan, persahabatan, dan bagaimana cinta yang begitu kuat dapat mengubah kematian menjadi awal dari kehidupan yang baru. 


Film ini mampu membuat penontonnya berlinang air mata karena adegan-adegan romantis yang diperlihatkan oleh Holly dan Gerry sampai akhirnya mereka dipisahkan oleh maut. Penonton seakan-akan ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Holly saat ditinggalkan Gerry untuk selama-lamanya. Film ini juga dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang baru kehilangan orang yang paling disayang, kita tidak boleh terus-terusan tenggelam dalam kesedihan. Kita harus tetap melanjutkan hidup kita dengan semangat baru karena memang pada akhirnya semua yang hidup pasti akan mati. Saya berikan 4 dari 5 bintang untuk film P.S. I Love You ini.

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com