Sunday, November 27, 2011

Resensi Film : Monte Carlo

Genre : drama
Rilis : 1 Juli 2011
Director : Tom Bezucha
Durasi : 150 menit
Artis : Selena Gomez, Leighton Meester 
Katie Cassidy 

Sinopsis

Sudah lama Grace (Selena Gomez) berharap bisa berlibur ke Paris. Saat tabungan sudah cukup, berangkatlah Grace bersama teman dekatnya Emma (Katie Cassidy) dan saudara tirinya Meg (Leighton Meester) ke kota yang konon adalah kota terindah di dunia ini. Awalnya mereka sangat antusias karena impiannya untuk dapat berlibur ke Paris terwujud. Namun, liburan ke Paris ini sama sekali tak seperti yang dibayangkan Grace. Banyak sekali cobaan-cobaan yang datang kepada mereka selama melakukan perjalanan wisata.

Kekesalan Grace karena liburan yang tak seperti harapannya itu mengantarkan mereka bertiga ke sebuah hotel bintang lima di suatu sudut kota Paris.  Awalnya mereka bertiga berniat untuk mengeringkan pakaian mereka yang basah terguyur hujan, namun entah karena keberuntungan atau apa, di hotel yang sama datanglah seorang putri raja bernama Cordelia yang wajah dan perawakannya sangat menyerupai Grace. Cordelia sedang diburu para wartawan karena kelakuannya yang memang sangat kontroversial sebagai putri raja. Cordelia tiba-tiba menyelinap pergi dari hotel, dan orang-orang mengira bahwa Grace adalah Cordelia. Semenjak saat itu, kehidupan Grace dan kedua orang temannya menjadi sangat mewah dan menyenangkan . Mereka mendapat fasilitas terbaik dan perlakuan istimewa dari semua orang. Grace selama beberapa hari harus berperan sebagai Cordelia dan harus mengikuti sebuah acara lelang di Monte Carlo. Di kota Monte Carlo inilah Grace dan Meg bertemu dengan belahan jiwa mereka. Sampai pada suatu hari anggota keluarga Cordelia menaruh curiga pada sikap Coredlia yang berubah dan tidak seperti biasanya. Akhirnya kedok Grace yang sebenarnya terungkap oleh Cordelia. Grace dan kedua temannya bingung mencari cara bagaimana cara untuk menjelaskan tentang ketidaksengajaan ini kepada Cordelia dan pria-pria yang mereka temui saat masih berperan sebagai Cordelia.


Opini

 Sebagai penikmat film drama, saya sangat suka dengan jalan ceritanya yang sederhana namun sulit untuk ditebak. Penonton dimanjakan dengan alur cerita yang tidak monoton, alur cerita Monte Carlo ini sangat berbeda dengan film drama yang lain yang sangat menonjolkan kesan "drama quenn". Terlebih lagi latar belakang kota Paris dan Monte Carlo yang teramat indah, lebih lagi kedua kota ini memiliki suasana romantis yang sangat memanjakan mata. Bagi para wanita yang sangat menyukai drama-drama fairy tale  pasti akan terhibur oleh jalan cerita. Selena Gomez sebagai pemeran utama sangat memukau para penikmat film ini karena karakter Grace dan Cordelia yang sangat melekat pada dirinya. Saya berikan nilai 8/10 pada film Monte Carlo ini karena film ini cocok untuk menghabiskan waktu luang anda, cocok pula untuk penggemar drama fairy tale dan drama petualangan .


Tips Menulis Populer

Mungkin bagi sebagian orang Indonesia menulis adalah hal yang susah untuk dilakukan. Karena menuliskan ide yang ada di kepala kita, merangkainya dalam sebuah kalimat yang padu bukanlah hal yang mudah. Tetapi ada solusi untuk anda yang memang punya niatan untuk belajar menulis. Solusi ini bersumber dari bapak Rudi Santoso . Beliau merupakan dosen tamu yang sengaja didatangkan untuk memberikan tips-tips menulis populer di mata kuliah Keterampilan Interpersonal jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.


Menurut beliau menulis bukanlah hal yang susah apabila kita sudah mempunyai kemauan untuk menulis. Semua orang mempunyai bakat untuk menulis, semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mengeksplor bakat menulis itu atau tidak. Memang bukan perkara mudah untuk menulis, apa yang ada di pikiran terkadang sangat susah untuk diungkapkan melalui tulisan. Tetapi apabila ada kemauan, pasti hal yang awalnya susah bisa menjadi gampang. Hal yang paling diperlukan adalah latihan untuk menulis. Mulailah untuk menulis kejadian-kejadian ringan di sekitar kita, bebaskan pikiran kita saat menulis. Setelah berlatih untuk mengekspresikan diri dalam bentuk tulisan, tidak ada salahnya untuk mulai belajar bagaimana sebaiknya tulisan kita agar pembaca tertarik dengan apa yang kita tuliskan. Hal pertama yang harus diperhatikan sebenarnya sangat sederhana, mulai menulis dengan paragraf yang sederhana. Gunakan kalimat baku maksimal 15 kata per kalimat. Gunakan rumus S-P-O-K secara efektif, dan gunakan struktur tulisan seperti penjabaran sebab akibat atau sebaliknya.


Hal kedua yang harus diperhatikan adalah orientasi pembaca. Sebagai penulis kita harus tau target pembaca kita. Pahami kemauan pembaca dan buatlah tulisan semenarik mungkin. Apabila target pembaca kita muda-mudi, jangan siksa pembaca dengan kalimat baku yang berbelit-belit. Buatlah tulisan dengan gaya bahasa tidak monoton. Demikian halnya apabila target pembaca kita kalangan pebisnis, pasti gaya bahasa yang digunakan berbeda dengan target pembaca kalangan musisi. Berikan kepuasan pada pembaca, buat tulisan yang menarik dan jelas. Hal yang harus diperhatikan adalah dihindari lah menggunakan banyak kata asing. Gunakanlah istilah populer yang reliable dan rasional. Jangan menggunakan kata asing yang jarang terdengar dan yang dapat menimbulkan pertanyaan. Jangan bersembunyi di balik istilah asing hanya untuk menutupi kekurangan penulis. Lalu hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah hindari banyaknya tulisan akronim, singkatan atau jargon. Penggunaan akronim, singkatan dan jargon mengancam terhambatnya proses komunikasi yang sedang berlangsung dan dapat membiaskan substansi (isi) tulisan. Selanjutnya perhatikan detail yang relevan, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindarilah hal-hal yang tidak masuk akal. Dan yang terakhir hindarilah angka-angka rumit yang menyulitkan pembaca sehingga mood untuk membaca hilang. 

Bapak Rudi Santoso juga memberikan tips untuk menulis opini. Opini merupakan sebuah gagasan atau ide seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Biasanya bentuk tulisan ini banyak di temukan di media cetak seperti koran atau majalah. Tips yang pertama untuk menulis opini adalah buatlah kerangka tulisan, kerangka tulisan ini bertujuan agar tulisan runtut dan tidak keluar konteks. Tips yang kedua adalah buatlah tulisan yang lugas dan tidak bertele-tele sehingga mudah dimengerti pembaca. Tips yang ketiga buatlah judul yang agitatif (mempengaruhi) secara positif. Buatlah judul yang tidak biasa sehingga orang akan penasaran untuk membaca tulisan anda. Dan yang perlu diingat sebagus apapun judul opini anda, apabila tidak relevan dengan isi tulisan sama saja opini anda tidak berbobot. Oleh karena itu buatlah judul dan isi opini dengan relevan. Tips keempat adalah sertakan data-data sederhana yang memperkuat argumen anda. Tips kelima adalah berikan data diri anda yang sedikit menjual, contohnya adalah jabatan anda atau prestasi – prestasi anda yang membuat orang tertarik dengan tulisan anda. Tips yang keenam gunakan kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa di media masa beberapa hari sebelumnya dan tips yang terakhir adalah kenali gaya selingkung media mana yang akan anda tuju. Terakhir jangan patah semangat untuk mulai belajar menulis. Dimana ada kemauan, pasti akan ada jalan. 



Resensi Film : Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Sinopsis

Muluk adalah seorang sarjana manajemen yang berjuang dengan keras mencari pekerjaan yang tidak kunjung ia dapatkan. Tetapi ia tidak patah semangat karena ia mendapat dukungan penuh dari Bapaknya, Pak Makbul dan kekasihnya Rahma. Walaupun begitu, Muluk terkadang merasa sedih melihat kenyataan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin kemakmuran seseorang. Banyak sarjana di kampungnya yang pengangguran sehingga penduduk di sekitarnya mulai meremehkan pentingnya pendidikan.
Suatu ketika, Muluk berkenalan dengan Komet, seorang pencopet cilik yang dijumpainya di pasar. Oleh Komet, Muluk kemudian dikenalkan dengan Jarot, pimpinan dari sekelompok pencopet anak-anak yang seringkali beraksi di tempat umum. Lalu terbersit keinginan Muluk untuk mengentas anak-anak ini dari mencopet dan untuk mengubah uang haram hasil mencopet menjadi uang halal. Oleh karena itu, Muluk kemudian menawarkan sebuah kerjasama pada Jarot. Ia akan melakukan sistem manajemen terhadap setiap penghasilan yang didapat dari setiap pencopet di setiap harinya dan akan memberikan pendidikan kepada pencopet cilik itu. Muluk beralasan, dengan cara ini, maka sedikit demi sedikit, uang tersebut akan terkumpul dan para pencopet cilik tersebut nantinya dapat membuka sebuah usaha mengasong agar tidak perlu mencopet lagi, dengan mengenakan biaya 10% dari hasil setiap mencopet akan diberikan pada Muluk untuk dikumpulkan. Jarot pun setuju menjalani kerjasama tersebut karena Jarot berpikiran pendidikan yang akan diberikan klepada pencopet cilik ini akan menambah pendapatannya lebih dari pendapatan mencopet.
Walau mendapat tentangan dari beberapa orang pencopet cilik pada awalnya, hubungan Muluk dengan para pencopet cilik tersebut bertambah justru lama-kelamaan malah bertambah dekat. Tidak hanya menjadi manajer uang yang keluar masuk, Muluk kemudian mengajak dua orang temannya, Pipit (Ratu Tika Bravani) dan Samsul (Asrul Dahlan), untuk mengajarkan anak-anak tersebut ilmu kewarganegaraan serta ilmu agama. Hasilnya, kini anak-anak pencopet tersebut telah menjadi orang yang “berpendidikan”, baik secara sosial maupun religius. Namun pada akhirnya tidak semua dari pencopet cilik ini mau mengubah alur hidupnya menjadi pedagang asong. Menurut mereka, menjadi pencopet ataupun menjadi pedagan asongan mereka masih harus berhadapan dengan satpol PP yang kapan saja mengintai mereka. Konflik yang terjadi disini mereka tidak lagi memikirkan mana uang halal atau uang haram, tidak lagi memikirkan pentingnya pendidikan, yang mereka pikirkan bagaimana cara untuk menyambung hidup.

Sisi Lain
Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) kurang lebihnya menggambarkan secara lugas kehidupan bangsa ini. Diceritakan ada karakter calon legislatif yang berkoar koar akan janjinya apabila terpilih, ada dukun yang menjanjikan kemakmuran yang serba tidak masuk akal, ada kuis-kuis di televisi yang hanya menjanjikan angan-angan, ada polisi yang bisa disuap, ada polisi pamong praja yang seenaknya memenjarakan orang tanpa menyelidiki dulu karena tidak mau pusing dan ada pula orang-orang (pencopet cilik) yang berjuang keras untuk mengubah hidupnya dan keluar dari lembah gelap tersebut.
Sisi lain yang ingin disampaikan di film ini adalah tentang agama, halal dan haram. Film ini menyajikan fenemona masyarakat miskin yang menilai “mencari uang yang haram saja susah, apalagi mencari uang halal” . Di film ini digambarkan susahnya mencari uang, sehingga anak-anak di bawah umur harus terpaksa mencopet dengan segala resikonya, tetapi pada saat mereka ingin lepas dari mencopet dan mencoba menjadi pedagang asongan, cobaan masih terus saja mengintai. Mereka harus berkejar-kejaran dengan polisi pamong praja . Di sisi lain, Muluk yang notabene adalah pemuda dari keluarga yang berlatar belakang penganut agama Islam yang taat, menyetor uang hasil anak-anak mencopet ke Bank Muamalat. Lalu di adegan lain diceritakan ayah Muluk dan ayah Pipit yang tidak setuju dengan pekerjaan anaknya, mereka menilai bahwa gaji yang diperoleh anak-anak mereka adalah uang haram hasil mencopet. Disini, kita dapat mengambil pelajaran, ada hal yang lebih besar selain perhitungan benar dan salah atau haram dan halal. Apabila dalam situasi yang terdesak, semua jalan dianggap benar.
Hal lain yang perlu disimak pada film ini adalah masalah pendidikan dan kemiskinan. Begitu miris menyaksikan realita yang ada bahwa banyak sekali anak-anak jalanan atau anak-anak dari latar belakang keluarga tidak mampu yang tidak mengenyam pendidikan sedikitpun. Begitu getir pula diceritakan bahwa pendidikan pun tak mampu mengatasi kemiskinan, contohnya ada pada karakter Samsul, Samsul merupakan sarjana pendidikan yang menganggur sekian lama, pekerjaannya sehari-hari hanya main gaple . Dia menganggap bahwa ternyata usahanya selama ini untuk berkuliah hanya sia-sia, karena tidak mampu mengubah hidupnya. Realita ini yang sekarang ada di masyarakat, khususnya masyarakat miskin, mereka mengangap anak-anaknya tidak perlu bersekolah, karena hanya akan membuang-buang uang dan tidak akan mengubah hidup mereka. Hal ini sangat memalukan pemerintah, karena sudah jelas dalam undang – undang dasar bahwa setiap warga negara berhak mengenyam pendidikan dan negara wajib untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.

Ketika Rasa Nasionalismeku Tergadaikan

SEA Games XXVI memang telah usai. Rakyat Indonesia pasti sangat bangga dan puas terhadap prestasi  atlet-atlet Indonesia yang berlaga mengharumkan nama bangsa. Mereka telah mengantarkan Indonesia sebagai juara umum SEA Games dengan perolehan medali terbanyak yaitu 182 medali emas, 151 medali perak dan 143 medali perunggu. Prestasi yang sangat memuaskan ini merupakan buah dari hasil kerja keras para atlet-atlet Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi  SEA Games yang digelar di kota Palembang dan Jakarta ini.

Ratusan siswa di Palembang menggunakan atribut negara lain
Ketika rasa nasionalisme sangat dirasakan rakyat Indonesia untuk mendukung para atlet yang berlaga ternyata ada fenomena kontras yang terjadi. Ratusan siswa yang mengenakan seragam SMP, SD atau SMA di kota Palembang bergantian setiap hari mengenakan atribut negara lain dan meneriakkan semangat kepada atlet-atlet negara lain yang sedang berlaga agar dapat menjadi pemenang. Ketika teriakan Indonesia menggema di seluruh penjuru stadion, siswa - siswa SD atau SMP itu dipaksa oleh guru-gurunya untuk mendukung tim negara lain dengan iming-iming uang saku sebesar Rp 20.000,- dan atribut gratis dari negara yang bersangkutan. Ketika rakyat Indonesia menyisihkan waktu di tengah kesibukannya untuk sekedar menyalakan televisi mendukung para punggawa Indonesia berlaga, siswa-siswa SMP atau SD itu harus rela dipotong jam pelajarannya untuk hilir mudik mendukung tim negara lain yang sudah "memesan" ke pihak sekolah. 

Tragis memang mengetahui kenyataan bahwa pihak sekolah mau dibayar hanya untuk medukung tim negara lain dengan dalih untuk meramaikan ajang SEA Games 2011 ini. Bukankah seharusnya  tugas sekolah dan guru adalah membangkitkan rasa nasionalisme kepada para siswa untuk mendukung tim Indonesia bertanding? . Bukankah seharusnya para guru mementingkan kepentingan bangsa daripada dengan mementingkan sejumlah uang?. Apabila memang alasan utama adalah untuk berpartisipasi meramaikan gelaran pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara ini, mengapa harus memotong jam belajar mengajar di sekolah, bukankah mereka bisa mendukung tim-tim negara lain setelah proses KBM berakhir ?


Menurut saya, meramaikan ajang SEA Games tidak harus dengan jalan menyewa para siswa-siswa dengan masih menggunakan seragam sekolah untuk mendukung negara lain yang bertanding.  Meramaikan perhelatan SEA Games tidak selalu dengan menggadaikan rasa nasionalisme, datang dan mendukung atlet-atlet Indonesia sendiri merupakan sebuah kontribusi untuk memeriahkan acara tersebut. Saya rasa para atlet profesional pun sudah terbiasa untuk bertanding di negara orang dengan jumlah pendukung yang sedikit, sehingga alasan menyewa para siswa untuk mendukung tim negara lain agar tim tersebut semangat tidak bisa diterima. Terlebih lagi, hal seperti ini mengajarkan kepada mereka sebagai generasi muda bahwa segala sesuatu bisa dibeli dengan uang, bahkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air pun dapat dibeli dengan uang.


Banyak pihak yang berpendapat bahwa masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan karena mendukung tim negara lain yang bertanding tidak akan serta merta menghilangkan rasa nasionalisme pada diri siswa. Banyak pihak pula yang berpendapat hal ini merupakan bentuk usaha Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games untuk memberikan pelayanan terbaik pada negara-negara peserta SEA Games. Semoga hal ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk event-event besar Indonesia lainnya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk memeriahkan acara-acara besar tanpa harus "menggadaikan" harga diri bangsa.
Wednesday, November 23, 2011

Sang Inspirator Dunia "Helen Keller"

Helen Adam Keller lahir di Tuscumbia, Alabama, Amerika Serikat pada tanggal 27 Juni 1880 sebagai bayi perempuan yang sehat. Ayahnya bernama Kapten Arthur Keller, seorang editor surat kabar North Alabamain. Kapten Arthur Keller ini adalah seorang aktivis dan merupakan orang yang berpengaruh di lingkungannya.

Hidup Hellen Keller berubah pada saat berumur 19 bulan ketika ia menderita penyakit yang diduga adalah demam otak atau sekarang populer dengan sebutan demam scarlet. Demam otak ini menyebabkan penderitanya buta dan tuli seumur hidup. Karena Hellen Keller tumbuh besar dengan keadaan buta dan tuli, dengan keadaan dunia gelap yang dilihatnya , ia menjadi anak yang liar, tidak patuh pada orang tuanya dan tidak peka terhadap apapun yang ada di sekelilingnya.

Namun, titik balik kehidupan gelap Helen Keller berakhir pada Maret 1887 ketika ia kedatangan seorang guru perempuan bernama Anne Mansfield Sulivan saat ia berumur kurang lebih 7 tahun. Nona Sulivan adalah perempuan berumur 20 tahun yang merupakan lulusan Sekolah Khusus orang buta bernama Perkin School. Nona Sulivan mendapatkan penglihatannya kembali setelah berhasil menjalani serangkaian operasi. Nona Sulivan khusus didatangkan keluarga Hellen Keller untuk mengajari Hellen Keller membaca dan menulis. Semenjak saat itu, hubungan guru dan murid ini seperti tak terpisahkan  .

Guru Sullivan mulai mengajari Hellen Keller tentang benda-benda di sekitarnya dan bagaimana cara mengeja benda tersebut. Suatu hari guru Sulivan dan Hellen pergi ke tempat sumur pompa terbuka. Guru Sullivan menaruh tangan Hellen di bawah keran air tersebut. Begitu air menyentuh tangan Helen, ia mencoba untuk mengeja kata w-a-t-e-r (air) melalui tangan Helen yang satunya. Sinyal itu dapat dimengerti oleh pikiran Helen, ia akhirnya tau bahwa water (air) adalah zat dingin yang mengalir di tangannya. Setelah mengerti, ia berhenti dan menyentuh tanah dan menanyakan ejaan untuknya. Pada saat malam tiba, Helen sudah mempelajari 30 kata baru. Guru Sullivan juga   membantunya untuk dapat menulis dan membaca dengan menggunakan huruf braile yang khusus untuk tuna netra.

Sejak kecil, Helen Keller mempunyai impian untuk dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Akhirnya pada tahun 1898, ia mampu mewujudkan impiannya dengan berhasil masuk ke Cambridge School for Young Ladies sebelum akhirnya masuk ke Radcliffe College pada tahun 1990 dan menamatkan sekolahnya pada tahun 1904 dengan predikat Cumlaude. Selama itu pula, Anne Sullivan selalu berada di sampingnya, terus membantunya untuk mengeja buku demi buku, ceramah demi ceramah melalui tangannya. Helen Keller lalu dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Temple University, Harvard University dan Glasgow  University di Skotlandia karena pengetahuannya yang luas di bidang pendidikan dan karena partisipasinya bagi masyarakat dunia.

Selama berstatus sebagai murid di Radcliffe College, Helen memulai karir sebagai seorang penulis yang kemudian ditekuninya selama 50 tahun. Karyanya yang berjudul The Story of My Life muncul dalam bentuk cerita bersambung di Ladies Home Journal  dan kemudian muncul dalam bentuk buku. The Story of My Life ini adalah karya Helen yang populer dan telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Karyanya yang lain adalah An Essay, The World I Live in, The Song of The Stone Wall, Out of The Dark, My Religion, Helen Keller Journal dan lain-lain.

Bagi saya, Helen Keller merupakan salah satu inspirator dunia. Helen Keller mampu membuktikan kepada seluruh dunia bahwa kekurangan yang dia miliki tidak menjadi penghalang untuk meraih cita-citanya. Helen Keller terus berusaha keras agar kekurangannya yang ia miliki menjadi sebuah kelebihan yang dapat merubah hidupnya, orang-orang sekelilingnya dan merubah dunia. 

Tidakkah kalian merasa malu ketika kita yang terlahir sempurna masih sering mengeluh dengan kehidupan yang terasa berat ? Helen Keller sudah seharusnya menjadi cerminan kita, kita sebagai generasi muda, jangan biarkan keterbatasan yang kalian miliki menjadi tembok penghalang kesuksesanmu. Raihlah dengan terus berusaha tanpa kenal lelah. Karena dibalik kekurangan yang kita miliki, pasti ada minimal satu kelebihan yang dapat kita kembangkan .  


"Orang-orang harus tau bahwa orang buta bukanlah orang yang idiot atau jenius, mereka sebenarnya mempunyai pikiran dan tangan-tangan yang dapat dilatih, mereka mempunyai semangat besar untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan dan tugas orang-orang yang sempurna secara fisik adalah membuat mereka menjadi yang terbaik sehingga mereka dapat menemukan cahaya" - Helen Keller



 

Blog Template by BloggerCandy.com