Laju pertambahan alat transportasi yang terus meningkat tajam dan perkembangan bidang industri yang terus meningkat membuat polusi udara makin membahayakan. Data
menunjukkan bahwa kadar polusi di seluruh dunia makin lama makin
meningkat. Nampaknya, tidak ada lagi satu tempat pun di dunia ini yang mempunyai udara steril untuk kita hirup. Hal ini berakibat juga pada kondisi bumi sekarang, global warming yang makin menunjukkan dampaknya sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.
Banyak fakta miris tentang polusi udara yang makin hari makin membahayakan ini. Fakta yang pertama, Cina merupakan negara yang selalu berhasil masuk daftar negara paling
berpolusi di dunia. Dari survei yang diadakan tahun 2007 oleh Departemen
Lingkungan Hidup Cina di 585 kota, hanya 38% yang dinyatakan memiliki
udara layak hirup. Persentase ini mengalami penurunan 45% dari tahun
sebelumnya.Fakta yang kedua adalah Indonesia
ternyata menduduki ranking 3 negara berpolusi di dunia. Dari semua
penyebab yang ada, emisi transportasi menyumbang 85% dari total
pencemaran udara di Indonesia. Bahayanya lagi, jumlah kendaraan bermotor
di Indonesia semakin mengalami peningkatan dan bukan mengalami penurunan, sehingga kualitas udara kita pun
makin anjlok. Fakta yang ketiga adalah pertambangan merupakan area yang
menghasilkan polusi paling besar. Faktanya, tidak
hanya udara yang terkontaminasi disana, tapi juga tanah dan air di
sekitarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Blacksmith Institute
USA pada anak-anak di kawasan pertambangan emas di Ghana, ternyata di
dalam darah mereka terkandung 50-100 mikrogram timah per satu desiliter dan kadar ini ternyata 10 kali lebih besar dari batas aman yang
dikeluarkan WHO. Padahal kadar timah dalam darah mampu merusak fungsi
otak manusia secara fatal dan tentunya mematikan.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi suhu bumi
akan meningkat antara 4-11% (2,4 - 6,3 derajat Celcius) pada tahun 2100
akibat masalah polusi yang tidak kunjung ditanggulangi. Hal ini akan
menyebabkan wabah penyakit semakin banyak, badai semakin sering datang
dalam skala yang makin besar, serta kenaikan permukaan air laut. Jika
persentase emisi CO2 meningkat lebih awal dari perkiraan manusia,
artinya bersiap-siaplah bencana datang lebih awal. Oleh karena itu untuk menyelamatkan bumi kita dari dampak membahayakan polusi udara yang makin meningkat kita perlu tindakan. Tindakan itu dapat dilakukan dari diri sendiri terlebih dahulu. Minimalisir penggunaan kendaraan bermotor sehingga dapat mengurangi angka pencemaran udara. Lakukan penghijauan di lingkungan sekitar kita karena pohon mempunyai andil besar untuk menyerap polusi udara. Mulai sekarang minimalisir penggunaan plastik dan bahan-bahan yang sukar di daur ulang. Selamatkan bumi kita mulai dari sekarang . Go Greener !!
0 comments:
Post a Comment